(إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ)، وذكرَ منهم:
(وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا؛ فَهُوَ
صَادِقُ النِّيَّةِ، يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ
فُلَانٍ؛ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ؛ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ)، وفيه: (وَعَبْدٍ
لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا، فَهُوَ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ
لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ؛ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ؛
فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ) رواه الترمذي (2325)، وابن ماجه (4228)، وهو في
صحيح الجامع (3024).
“Sesungguhnya dunia untuk 4 kelompok”
Rasulullah kemudian menyebutkan tentang mereka:
“Seorang hamba yang Allah anugerahi ilmu namun tak diberikan harta. Dia punya niat jujur/tulus dan berkata: ‘Sekiranya aku berharta maka telah kugunakan beramal seperti amal fulan (yang berharta). Orang ini sesuai niatnya. Keduanya berpahala sama.”
Disebutkan jenis yang lain:
“Dan pula seorang hamba yang tak diberi harta, tak pula ilmu. Dia berucap: ‘sekiranya aku berharta, telah kugunakan beramal seperti fulan beramal.’ Orang ini sesuai niatnya. Keduanya berpahala sama.”
(Diriwayatkan at-Tirmidziy 2325, Ibnu Majah 4228, ini dalam Shahih al-Jami’ 3024)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
(احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا
تَعْجَزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ
كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛
فَإِنَّ “لَوْ” تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ) رواه مسلم (2664).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: “Kalau saja mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh.” Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka.” (QS Ali Imran 156)
Kenapa ya, resah gelisah?
Itu menandakan dirimu belum Ikhlas
Kenapa ya, kecewa dan frust, hampir berputus asa? Ini juga memberitahu bahawa dirimu belum jujur dan tidak mencapai Ikhlas
Kenapa ya, baran sangat tu?
Kerana menurut nafsu syaitan, jadilah seperti berperibadi keji, sudah tentu lah bukan Islam, kerana Akhlak bawaan Muhammad SAW itu adalah Mulia
Jangan lah suka Mengeluh, hadapi lah dengan sabar dan syukur
silakan tambah Ilmu Pengetahuan Islam, kenalilah Allah, ketahuilah Ujian Ujiannya
semuga dapat membina kehidupan yang Allah redha
Sila mohonkan, kemudahan dan keselamatan
Sila mohonkan agar di hidayahkan Allah agar baik kesudahan kita
Ketika kalian memandu di Jlanraya, Ingatlah Pesanan Allah, Peliharalah dirimu wahai pemandu, dan peliharalah kaum keluarga kamu, kaum kerabat kamu, dari mati sia sia, mati tersiksa, terbabas pemanduan kamu, subhanAllah
Syaitan berhajat menipu tatkala manusia menghadapi saat kematiannya, agar split second gagal mengingat Allah, mati dalam ketika tidak berserah diri kepada Allah
Bagaimana pula dapat kita mendoakan agar dia di tempatkan kedalam golongan beriman?
Ingatlah ya
Saat muda beramal kebaikan, namun dekat menghadapi maut, menjadi kafir
Saat muda kafir namun dapat berubah menjadi baik mendekati matinya, begitulah Takdir Allah agar Janganlah kita mendabik dada, kununya sudah beriman, subhanAllah
Ingatan agar tatkala dirimu melakukan kebaikan janganlah riak menunjuk nunjuk
Ikhlaskan diri menauhidkan Allah
InsyaAllah
Bagaimanakah wajah Ikhlas itu?
ReplyDeleteWajahnya, apabila kamu memberikan oleh tangan kanan mu, tangan kirimu tidak sedar, begitulah ya, wajahnya
Lalu segala amalan yang di masyurkan itu adakah mempunyai wajah Ikhlas?
ada lah ya
Ibarat Muhammad saw, Menyampaikan Kebenaran, dan kemudiannya, Allah redha lah muhammad menjadi ikutan yang baik pada manusia namun Muhammad itu, tiadalah ia berkata melainkan wahyu belaka
Demikianlah apabila Allah memeliharanya, Maksum
Sesiapa yang membantu, menolong Kerja Allah, Allah akan menguhkan tapak pendiriannya, SubhanAllah