Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang yang bertaqwa; Iaitu orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan juga orang yang beriman kepada Kitab "Al-Quran" yang diturunkan kepadamu (Wahai Muhammad), dan Kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadamu, serta mereka yakin akan (adanya) hari akhirat (dengan sepenuhnya). Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang berjaya.
Yang Munafik dan Yang Kafir
Sesungguhnya orang kafir , sama sahaja kepada mereka: sama ada
engkau beri amaran kepadanya atau engkau tidak beri amaran, mereka tidak
akan beriman. (Dengan sebab keingkaran
mereka), Allah mematerikan atas hati mereka serta pendengaran mereka,
dan pada penglihatan mereka ada penutupnya; dan bagi mereka pula
disediakan azab seksa yang amat besar.
Dan di antara manusia ada
yang berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari
akhirat"; padahal mereka sebenarnya tidak beriman. Mereka hendak
memperdayakan Allah dan orang yang beriman, padahal mereka hanya
memperdaya dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyedarinya.
Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).
Ketahuilah! Sesungguhnya merekalah
orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui (hakikat yang
sebenarnya). Dan apabila mereka
bertemu dengan orang yang beriman, mereka berkata: " Kami telah
beriman ", dan manakala mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka,
mereka berkata pula:" Sesungguhnya kami tetap bersama kamu, sebenarnya
kami hanya memperolok-olok (akan orang yang beriman)".
Allah (membalas) memperolok-olok, dan membiarkan mereka meraba-raba dalam kesesatan mereka (yang melampaui batas itu). Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan meninggalkan petunjuk; maka tiadalah
beruntung perniagaan mereka dan tidak pula mereka beroleh petunjuk
hidayah.
Mereka (seolah-olah orang yang) pekak, bisu dan buta; dengan keadaan itu mereka tidak dapat kembali (kepada kebenaran).
Karakteristik paling menonjol dari orang kafir adalah bahwa
mereka tidak punya keinginan untuk membangun kesedaran mengenai Allah SWT.
Dengan demikian, mereka yang dalam keadaan ini dengan mudahnya menghindari
perintah-perintah Allah, mereka mengembangkan prinsip-prinsip moral dan cara berpikirnya
sendiri berlawanan dengan al-Qur’an.
Meskipun ada al-Qur’an (satu-satunya petunjuk jalan yang
lurus bagi umat manusia) orang kafir ini justru mengabaikan atau
berpaling dari sumber kebijaksanaan yang sangat berharga ini dan kembali pada
kemampuan berpikir mereka sendiri yang terbatas itu dalam menentukan bagaimana
caranya agar hidup mereka itu jadi berguna.
Sikap pemikiran yang primitif dalam mengatur hidupnya tidak
dapat diganggu gugat dengan adanya al-Qur’an, ia bertegas dengan apa yang
didapatnya dari nenek moyang mereka. Orang kafir menganggap bahwa
peraturan yang sudah umum dilaksanakan di kalangannya itulah yang paling benar,
meskipun di al-Qur’an hal itu adalah suatu hal yang salah dan menyimpang
Pesanan Allah
Wahai sekalian manusia!
Beribadatlah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dan
orang yang terdahulu daripada kamu, supaya kamu (menjadi
orang yang) bertaqwa.
Ikhlas adalah mereka yang Lailahaillallah
Subhanallah wahdahu laa syarikalah