image

image

Friday, August 29, 2014

Penentangan dan Peringatan

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

Saad; demi Al-Quran yang mempunyai kemuliaan serta mengandungi peringatan dan pengajaran
(Orang yang mengingkari kerasulanmu - wahai Muhammad - tidak berdasarkan kebenaran) bahkan mereka yang kafir itu bersifat sombong angkuh dan suka menentang kebenaran
(Tidakkah mereka menyedari) berapa banyak umat-umat (yang ingkar) yang terdahulu dari mereka, Kami binasakan? Lalu mereka meminta pertolongan, padahal saat itu bukanlah saat meminta pertolongan melepaskan diri dari azab.
Dan mereka (yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad itu) merasa hairan, bahawa mereka didatangi oleh seorang Rasul pemberi amaran, dari kalangan mereka sendiri. Dan mereka yang kafir itu berkata: "Orang ini adalah seorang ahli sihir, lagi pendusta

" Patutkah ia menafikan tuhan-tuhan yang berbilang itu dengan mengatakan: Tuhan hanya Satu? Sesungguhnya ini adalah satu perkara yang menakjubkan!"
Dan (ketika itu) keluarlah ketua-ketua dari kalangan mereka (memberi peransang dengan berkata): "Jalan terus (menurut cara penyembahan datuk nenek kamu) dan tetap tekunlah menyembah tuhan-tuhan kamu. Sebenarnya sikap ini adalah satu perkara yang amat dikehendaki.
" Kami tidak pernah mendengar tentang (soal mengesakan Tuhan) itu dalam agama yang terakhir; perkara ini tidak lain hanyalah rekaan dan dusta semata-mata".
(Mereka berkata lagi): Patutkah wahyu peringatan itu diturunkan kepada Muhammad (padahal orang-orang yang lebih layak ada) di antara kita?" (Mereka bukan sahaja ingkarkan kelayakan Nabi Muhammad menerima wahyu) bahkan mereka berada dalam keraguan tentang peringatan yang Aku wahyukan (kepada Nabi Muhammad) itu, bahkan mereka belum lagi merasai azab.

Adakah di sisi mereka perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Kuasa, lagi Yang Maha Melimpah pemberianNya?.Atau adakah mereka menguasai langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya?. (Kalau ada kekuasaan yang demikian) maka biarlah mereka naik mendaki langit menurut jalan-jalan yang membawa mereka ke situ (untuk mentadbirkan seluruh alam).

(Sebenarnya mereka hanyalah) satu pasukan tentera dari kumpulan-kumpulan (yang menentang kebenaran), yang pada suatu masa kelak tetap akan dikalahkan. Sebelum mereka itu, kaum Nabi Nuh, dan Aad (kaum Nabi Hud), serta Firaun yang mempunyai kerajaan yang kuat, telah juga mendustakan Rasul masing-masing.
Dan juga Thamud (kaum Nabi Soleh), dan kaum Nabi Lut, serta penduduk Aikah; merekalah kumpulan-kumpulan (yang menentang kebenaran). Tidak ada satupun dari kaum-kaum yang tersebut, melainkan telah mendustakan Rasul-rasul; maka berhaklah mereka ditimpa azab.

Dan orang-orang ini (yang menentang Nabi Muhammad), tidak menunggu melainkan satu jeritan suara yang tidak akan berulang lagi. Dan mereka pula berkata (secara mengejek-ejek): " Wahai Tuhan kami! Segerakanlah azab yang ditetapkan untuk kami, sebelum datangnya hari hitungan amal (yang dikatakan oleh Muhammad itu)".

Bersabarlah (wahai Muhammad) terhadap apa sahaja yang mereka katakan, dan ingatlah akan hamba Kami Nabi Daud, yang mempunyai kekuatan (dalam pegangan agamanya); sesungguhnya ia adalah sentiasa rujuk kembali (kepada Kami dengan bersabar mematuhi perintah Kami). Sesungguhnya Kami telah mudahkan gunung-ganang turut bertasbih memuji Kami bersama-sama dengannya; pada waktu petang dan ketika terbit matahari. Dan (Kami mudahkan juga) unggas turut berhimpun (untuk bertasbih memuji Kami bersama-sama dengannya); tiap-tiap satunya mengulangi tasbih masing-masing menurutnya. Dan Kami kuatkan kerajaannya, serta Kami kurniakan kepadanya hikmah kebijaksanaan dan kepitahan berkata-kata (dalam menjalankan hukum dan menjatuhkan hukuman). 

Dan sudahkah sampai kepadamu (wahai Muhammad) berita (perbicaraan dua) orang yang berselisihan? Ketika mereka memanjat tembok tempat ibadat;  Iaitu ketika mereka masuk kepada Nabi Daud, lalu ia terkejut melihat mereka; mereka berkata kepadanya: " Janganlah takut, (kami ini) adalah dua orang yang berselisihan, salah seorang dari kami telah berlaku zalim kepada yang lain; oleh itu hukumkanlah di antara kami dengan adil, dan janganlah melampaui (batas keadilan), serta pimpinlah kami ke jalan yang lurus.  " Sebenarnya orang ini ialah (seorang sahabat sebagai) saudaraku; ia mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor sahaja; dalam pada itu ia (mendesakku dengan) berkata: ' Serahkanlah yang seekor itu kepadaku ', dan dia telah mengalahkan daku dalam merundingkan perkara itu".  Nabi Daud berkata: " Sesungguhnya ia telah berlaku zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu (sebagai tambahan) kepada kambing-kambingnya; dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bergaul dan berhubungan (dalam berbagai-bagai lapangan hidup), setengahnya berlaku zalim kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh; sedang mereka amatlah sedikit!" Dan Nabi Daud (setelah berfikir sejurus), mengetahui sebenarnya Kami telah mengujinya (dengan peristiwa itu), lalu ia memohon ampun kepada Tuhannya sambil merebahkan dirinya sujud, serta ia rujuk kembali (bertaubat).  Maka Kami ampunkan kesalahannya itu; dan sesungguhnya ia mempunyai kedudukan yang dekat di sisi Kami serta tempat kembali yang sebaik-baiknya (pada hari akhirat kelak).

Wahai Daud, sesungguhnya Kami telah menjadikanmu khalifah di bumi, maka jalankanlah hukum di antara manusia dengan (hukum syariat) yang benar (yang diwahyukan kepadamu); dan janganlah engkau menurut hawa nafsu, kerana yang demikian itu akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah, akan beroleh azab yang berat pada hari hitungan amal, disebabkan mereka melupakan (jalan Allah) itu. Dan tiadalah Kami menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya sebagai ciptaan yang tidak mengandungi hikmah dan keadilan; yang demikian adalah sangkaan orang-orang yang kafir! Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir itu dari azab neraka.

Patutkah Kami jadikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh itu sama seperti orang-orang yang melakukan kerosakan di muka bumi? Atau patutkah Kami jadikan orang-orang yang bertaqwa sama seperti orang-orang yang berdosa?  (Al-Quran ini) sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu (dan umatmu wahai Muhammad), -Kitab yang banyak faedah-faedah dan manfaatnya, untuk mereka memahami dengan teliti kandungan ayat-ayatnya, dan untuk orang-orang yang berakal sempurna beringat mengambil iktibar.
Dan Kami telah kurniakan kepada Nabi Daud (seorang anak bernama) Sulaiman ia adalah sebaik-baik hamba (yang kuat beribadat), lagi sentiasa rujuk kembali (bertaubat).   (Ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Sulaiman ditunjukkan kepadanya pada suatu petang, satu kumpulan kuda yang terpuji keadaannya semasa berdiri, lagi yang tangkas semasa berlari. (Kerana lekanya dengan pertunjukan itu) maka Nabi Sulaiman berkata: " Sesungguhnya aku telah mengutamakan kesukaanku kepada (kuda pembawa) kebaikan lebih daripada mengingati (ibadatku kepada) Tuhanku, sehingga (matahari) melindungi dirinya dengan tirai malam".  (Kemudian Nabi Sulaiman berkata kepada orang-orangnya): " Bawa balik kuda itu kepadaku"; maka ia pun tampil menyapu betis dan leher kuda itu (seekor demi seekor).

Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji Nabi Sulaiman (dengan satu kejadian), dan Kami letakkan di atas takhta kebesarannya satu jasad (yang tidak cukup sifatnya) kemudian ia kembali (merayu kepada Kami): - Katanya: " Wahai Tuhanku! Ampunkanlah kesilapanku, dan kurniakanlah kepadaku sebuah kerajaan (yang tidak ada taranya dan) yang tidak akan ada pada sesiapapun kemudian daripadaku; sesungguhnya Engkaulah yang sentiasa Melimpah kurniaNya ".

Maka (Kami kabulkan permohonannya lalu) Kami mudahkan baginya menggunakan angin yang bertiup perlahan-lahan menurut kemahuannya, ke arah mana sahaja yang hendaK ditujunya; Dan (Kami mudahkan baginya memerintah) Jin Syaitan; (ia memerintah) golongan-golongan yang pandai mendirikan bangunan, dan yang menjadi penyelam (bagi menjalankan kerja masing-masing).   Dan Jin-jin Syaitan yang lain dipasung dalam rantai-rantai belenggu.  (Serta Kami katakan kepadanya): " Inilah pemberian Kami (kepadamu), maka berikanlah (kepada sesiapa yang engkau suka), atau tahankanlah pemberian itu; (terserahlah kepadamu) dengan tidak ada sebarang hitungan (untuk menyalahkanmu) ". Dan sesungguhnya ia mempunyai kedudukan yang dekat lagi mulia di sisi Kami, serta tempat kembali yang sebaik-baiknya (pada hari akhirat kelak). 

Dan (ingatkanlah peristiwa) hamba Kami: Nabi Ayub ketika ia berdoa merayu kepada Tuhannya dengan berkata: " Sesungguhnya aku diganggu oleh Syaitan dengan (hasutannya semasa aku ditimpa) kesusahan dan azab seksa (penyakit)".  (Maka Kami kabulkan permohonannya serta Kami perintahkan kepadanya): " Hentakkanlah (bumi) dengan kakimu " (setelah ia melakukannya maka terpancarlah air, lalu Kami berfirman kepadanya): " Ini ialah air sejuk untuk mandi dan untuk minum (bagi menyembuhkan penyakitmu zahir dan batin) ".

Dan Kami kurniakan (lagi) kepadanya - keluarganya, dengan sekali ganda ramainya, sebagai satu rahmat dari Kami dan sebagai satu peringatan bagi orang-orang yang berakal sempurna (supaya mereka juga bersikap sabar semasa ditimpa malang).  Dan (Kami perintahkan lagi kepadanya): " Ambilah dengan tanganmu seikat jerami kemudian pukulah (isterimu) dengannya; dan janganlah engkau merosakkan sumpahmu itu ". Sesungguhnya Kami mendapati Nabi Ayub itu seorang yang sabar; ia adalah sebaik-baik hamba; sesungguhnya ia sentiasa rujuk kembali (kepada Kami dengan ibadatnya). 

Dan (ingatkanlah peristiwa) hamba-hamba Kami: Nabi Ibrahim dan Nabi Ishak serta Nabi Yaakub, yang mempunyai kekuatan (melaksanakan taat setianya) dan pandangan yang mendalam (memahami agamanya).

seterusnya bukalah  http://www.surah.my/38  dan bacalah sampai habis ayat surah itu
semuga dapat pelajaran menjaga diri
dan mahulah berfikir dan meneruskan berbuat kebaikan

InshaAllaah




Thursday, August 28, 2014

Kehidupan - Ketuhanan

Subhanallah - Maha suci Allah

Kehidupan masakini, lemahnya manusia dalam hal ketuhanan Allah

Nasrani memohon menggunakan nama Allah dalam Penerbitan mereka
Namun merka lupa tentang siapakah Allah, dalam PDF yang boleh di download daripada website mereka, ada panduan dan kenyataan, yang Allah is the one and only, bukannya TRINITY

lalu kenapakah mereka menuntut untuk menggunakan nama tersebut
begitulah hajat syaitan syaitan untuk menyesatkan manusia

Demikian pula di kalangan muslim
Amat lemah tauhid
Tidak gemar cerita tauhid
Tidak mahu mengerti cerita tauhid

Demikianlah dunia hari ini, pengajian islam juga tidak menekankan tauhid
Lalu begitu ramai ilmuan tidak berdaya menurut sunnah, nabi saw dalam kehidupan mereka
Apakah kita harus menyalahkan TAKDIR

Takdir yang nabi saw sebut - umat akan ikut kesesatan, hatta di ajak ke lubang dhob juga di ikuti

Subhanallah

Bagaimanakah pendapat kalian tentang maksud Allah, menciptakan manusia sebagai KhalifahNya di bumi

Peringatan itu berguna kepada MUKMIN

Subhanallah

Kehidupan di bina menurut nafsu keduniaan semata, lalu bagaimanakah untuk SEDAR
Terpulang ya

Tiap Tiap diri adalah Pemimpin, maka Perhatikan Pimpinan kamu

DiWajibkan menuntut Ilmu, utamakan Fardhu ain, Jangan kirakan usia kalian, kerana Ilmu Fardhu Ain adalah untuk  menjadikan diri masing masing bertanggungjawab terhadap diri masing masing

Semuga mahulah kepada Islam, kepada Tauhid
Janganlah Keterlaluan menurut hawa nafsu semata

Nasihat ini untuk saya, semuga dapat mengendalikan diri, ke arah kebaikan,
Subhanallah

Wednesday, August 20, 2014

nasihat IMAN

عَنْ اَبِى سَعِيدِ الْخُدْرِي قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرهُ بِيَدِهِ
فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ
فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ اَضْعَفُ الاِيمَانِ


Jika Ada Orang Alim yang lalu sini, nampak kesalahan atau kesilapan, Silalah komen ya, 

Bagaimanapun, syaitan tidaklah mahu menegur kesilapan ataupun kesalahan, kerana syaitan berhajat membiarkan manusia sesat

Semuga dapat pelajaran dalam membina hidup sebagai umat yang beriman

Menyaksikan Allah dan Rasulullah 

InshaAllah

Wednesday, August 13, 2014

Syaitan dalam Diri

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنْ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ.

Sesungguhnya syaitan bergerak dalam badan anak Adam
(manusia) seperti aliran darah.

[ Sahih: Dikeluarkan oleh al-Bukhari dalam Shahihnya, hadis no: 7171 (Kitab al-Ahkam, Bab persaksian hakim…). ]

dan syaitan boleh memasuki tubuh manusia ada dalil yg sah dari al-quran

firman Allah s.w.t:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ

Maksudnya: “orang-orang yang memakan (mengambil) riba itu tidak dapat berdiri betul melainkan seperti berdirinya orang yang dirasuk Syaitan dengan terhuyung-hayang kerana sentuhan (Syaitan) itu…” [al-Baqarah: 275]

ditambah lagi


Dan sesiapa yang tidak mengindahkan pengajaran (Al-Quran yang diturunkan oleh Allah) Yang maha Pemurah, Kami akan adakan baginya Syaitan (yang menghasut dan menyesatkannya), lalu menjadilah Syaitan itu temannya yang tidak renggang daripadanya.(Az-Zukhruf 43:36

Dan sesungguhnya Syaitan-syaitan itu tetap menghalangi mereka dari jalan yang benar, sedang mereka menyangka bahawa mereka orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk.
(Az-Zukhruf 43:37
Sehingga apabila ia (yang terjerumus dalam kesesatan itu) datang kepada Kami (pada hari kiamat), berkatalah ia (kepada Syaitannya): "Alangkah baiknya (kalau di dunia dahulu ada sekatan yang memisahkan) antaraku denganmu sejauh timur dengan barat! Kerana (engkau) adalah sejahat-jahat teman".(Az-Zukhruf 43:38)

beginilah ya, jika tidak Ikhlas menauhidkan Allah, syaitan lah yang menguasai diri itu
Begini juga jika menyampaikan Islam dengan prejudis syaitanlah yang bersama mereka
Asbab inilah menjadikan, manusia menrima angin ahmar, di tampar oleh syaitan
Tidak mengira siapa kamu, ada yang tersohor, termasyur juga kena angin ahmar
atau stroke

sesiapa yang tidak mengetahui tentang ini, maka begitulah saling menolak kenyataan benar, suka menuduh, dan tidak membenarkan kita mempromosi tauhid dan sebagainya

nama saja manusia muslim, tapi hanyalah sekadar nama

Maaf ya jika terasa hati, silakan menuntut dan mendalami Tauhid, agar dapat mengikhlaskan diri hanya kepada Allah

Tuesday, August 5, 2014

Sempurna Iman dalam Kehidupan

MESRA dirasa apabila wujud cinta, perasaan  ingin telah terjawab, Sentiasa ada bersama

cinta tidak wujud, apabila tiada rasa bersama di hati

 inilah keutamaan, TAKUT dan HARAP

 TAKUT yang di kasihi, meninggalkan dirimu

HARAP Yang di kasihi, ada bersama

Mahu tidak mahu kamu, AKU lah yang menghidupkan kamu

mahu tidak mahu kamu, AKU lah - tidak bergerak sesuatu, melainkan Allah Maha Tahu

mahu tidak mahu kamu, AKU lah Maha Halus, meliputi



Muhammad saw mencapai kesempurnaan Iman, atas Peliharaan Allah, maksum

muhammad saw, berMESRA dengan RABBnya, bengkak kaki kerana lama berdiri, tidak di sedari

ibarat daripada CINTA - tak SeDaR masa berlalu

kerana ALLAH itu susuk tubuh yang Tersangat RAHMAN dan RAHIMNYA - tiada masa, melainkan DIA lah masa

manusia sedang dalam belajar, demikianlah - terkejar kejar masa - hendak HIDUP, kan HATI  mengingat ALLAH

bila Khatam itu maksudnya, senantiasa lah BERSAMA  ALLAHu Al Alim


sedang dalam pelajaran, Takut melanggar perentah dan laranganNya, Berharap pimpinanNya dalam menjalani hidup ini, demikianlah apabila hendak memulai sesuatu, Rejamlah Syaitan, mulakan dengan Basmallah. Ada pasang surutnya kerana belum mencapai Yakin yang sempurna, dan belum mencapai senantiasa mengingat Allaah

Tuntutlah Ilmu Islam, matlamatnya agar dapat Melihat Allah, sedar akan KerajaanNya, manusia merancang dan Allah juga Merancang, maka Rancangan siapakah yang Terbaik?

Jika kita menuntut hanya Ilmu keduniaan, itu sekadar mendapat peluang KERJA, peluang bergaji dan mendapat wang dalam ini dunia. Hidup pula sering Resah, gelisah, bersama masalah demi masalah.

Inilah di katakan, bahawa hanya dengan menyebut Allaah, tenteramlah jiwa
inilah sebab kena lah kita menuntut Ilmu Islam, Ilmu Tauhid, Ilmu Fekah, dan Ilmu Tasauf berdalilkan Hadis yang Panjang Hal, Iman, Islam dan Ihsan, Sekurang kurangnya sekadar Ilmu Fardhu Ain agar JELAS pada diri, semuga dapat terus menerus menauhidkan Allah, dan memilih serta melakukan Kebaikan

Amalkan Islam, niat menauhidkan Allah, Ikhlaskan diri, semuga Iman masuk dan melekat di hati. Hati yang Hidup, Mengingat Allah, tentu di Pelihara Allah

Sekiranya sudah mencapai Aqal Baligh, dan berupaya Berfikir, hendaklah ada usaha dan ikhtiar diri sendiri menuntut Ilmu Islam, Kerana setiap diri adalah Pemimpin, maka Pimpinlah yaa diri sendiri dengan Berserah Allah, Berharap Pertolongan Allah sahaja. Sebagaimana maksud Iyyakanaqbudu waiyyakanastain, inshaAllah