image

image

Tuesday, June 10, 2014

SEDAR

SEDAR dalam IBADAH

Agar diri menyedari apa yang sedang di lakukannya
Agar tidak lalai, tidak berbuat secara Jahil
Agar mengInsafi diri

Hakikat SEDAR

iaitu Mengetahui dan Merasa bahawa Tanpa Allah, mati
iaitu Mengetahui dan Merasa bahawa Tanpa Allah, hilang upaya
iaitu Mengetahui dan Merasa bahawa bila Allah Izin Berlaku sesuatu

Atas Izin Allah lah, Bergerak dan Diamnya makhluk
Samada Rela atau Terpaksa, semuaanya akur kepada Allah

SEDAR diri, menjadikan diri menurut Jalan yang Lurus
Sedar, diri, menjadikan diri, berkata benar
Sedar diri, menjadikan diri, menjaga amanah
Sedar diri, menjadikan diri, menyampaikan kebenaran
Sedar diri, menjadikan diri lebih bijaksana

SEDARlah, agar dapat menunjukkan akhlak yang Mulia

kerana Muhammad di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia

Sekiranya hilang kesedaran, lalailah diri, Jahillah di serlahkan

Munafiklah diri tanpa SEDAR
Kafirlah diri tanpa SEDAR


Sesungguhnya, Kehidupan Islam lah saja yang di terima Allah

inshaAllah

Monday, June 9, 2014

Rawatan Penyakit KRONIK


Dan apa jua yang menimpa kamu dari sesuatu kesusahan (atau bala bencana),
maka ia adalah disebabkan apa yang kamu lakukan (dari perbuatan-perbuatan sendiri);
dan (dalam pada itu) Allah memaafkan sebahagian besar dari dosa-dosa kamu.


Dan kamu tidak dapat melemahkan kuasa Allah (daripada menimpakan kamu dengan bala bencana, walaupun kamu melarikan diri ke mana sahaja) di muka bumi (atau di langit); dan kamu juga tidak akan beroleh sesiapapun yang lain dari Allah. - sebagai pelindung atau pemberi pertolongan.


Oleh itu, apa jua yang diberikan kepada kamu, maka ia hanyalah nikmat kesenangan hidup di dunia ini sahaja, dan (sebaliknya) apa yang ada di sisi Allah (dari pahala hari akhirat) adalah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan yang berserah bulat-bulat kepada Tuhannya; 

Dan juga (lebih baik dan lebih kekal bagi) orang yang menjauhi dosa-dosa besar serta perbuatan-perbuatan yang keji; dan apabila mereka marah (disebabkan perbuatan yang tidak patut terhadap mereka), mereka memaafkannya; Dan juga (lebih baik dan lebih kekal bagi) orang yang menyahut dan menyambut perintah Tuhannya serta mendirikan sembahyang dengan sempurna; dan urusan mereka dijalankan secara bermesyuarat sesama mereka; dan mereka pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami beri kepadanya; 

Dan juga (lebih baik dan lebih kekal bagi) orang yang apabila ditimpa sesuatu perbuatan secara zalim, mereka hanya bertindak membela diri (sepadan dan tidak melampaui batas). 
 
Whatever misfortune happens to you, is because on the things your hands have wrought, and for many (of them) He grants forgiveness. Nor can ye frustrate (aught), (fleeing) through the earth; nor have ye, besides Allah, any one to protect or to help.  Whatever ye are given (here) is (but) a convenience of this life: but that which is with Allah is better and more lasting: (it is) for those who believe and put their trust in their Lord: Those who avoid the greater crimes and shameful deeds, and, when they are angry even then forgive;  Those who hearken to their Lord, and establish regular Prayer; who (conduct) their affairs by mutual Consultation; who spend out of what We bestow on them for Sustenance;
And those who, when an oppressive wrong is inflicted on them, (are not cowed but) help and defend themselves. 


Fahami ya, Telitikan
sebab inilah ada perkataannya: bila di timpa bencana ucapkan: Inna lillahi wainna ilaihi rojiun 

Penyakit Kronik sebagaimana pun, dan dari sesiapa pun, boleh di Rawat dengan Tauhid
Kembalilah kepada Allah 

Cara Rawatan sudah di terangkan di   http://al-merapu.blogspot.com/2012/06/ilmu-merawat-diri.html

maksudnya, Dengan Izin Allah, boleh saja belajar ILMU dan Rawatlah diri kalian

Tidak tertakluk kepada sesiapa saja, samada melayu, cina, india, atau apa bangsa sekalipun
Kerana Kita semua adalah Makhluk Allah

InshaAllah 

Friday, June 6, 2014

Nasihat Iman

Tentang sebaik-baik manusia daripada Jabir. Ia berkata,”Rasulullah Saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).

 Dari riwayat lain disebutkan, dari Ibnu Umar, bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah  dan amal apakah yang paling dicintai Allah Swt?” 

Rasulullah Saw menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi hutang atau menghilangkan kelaparan." 

Rasulullah Saw meneruskan sabdanya: "Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk  suatu keperluan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan. Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).” (HR. Thabrani).

Dari kedua hadits tersebut, kita dapat menyimpulkan bahawa sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lain, ramah, dan suka menolong sesama atau memberikan kebahagiaan bagi manusia lainnya. 

Inilah bahagian Makhluk

Kepada mereka yang berasa sudah mengenali Allah, mereka bukanlah Allah, sebab itulah mereka berbolak balik, kadang kata Allah, kadang kata aku makhluk yang baru

SEDAR lah, ALLAH itu menciptakan segala galanya, setiap sesuatu

manusia ialah produk terbaik daripada Allah, Yang Maha Mencipta

Manusia bersikap sombong, kurang ajar, dengki, khianat itu, menyetujui, apa yang Malaikat perbualkan di hadapan Allah dulu, Tetapi Allah menyatakan AKU LEBIH MENGETAHUI  dan kalian belum mengetahui

Kerana Malaikat yang berasa sebegitulah, maka Allah mengutuskan Harut dan Marut ke bumi, hidup bersama manusia, kemudian mereka pun mengalami, susah payah manusia, dengan godaan Nafsu dan bisikan Syaitan, serta syaitan yang menampakkan indahnya, maksiat di mata umum

Kerana inilah dikatakan,  Manusia itu semuanya sama sahaja, kecuali Siapa yang Lebih bertaqwa
Manusia itu semuanya sama sahaja, kecuali siapa yang lebih banyak menolong lain orang

meningkatnya diri menjadi MUKMIN tentulah bertolong tolongan di dalam kebajikan

semua ini termasuk dalam Kelakuan, ataupun Amalan diri masing masing

Kenapa bersikap, Berdiam Diri melihat saja, Jahiliah berleluasa?

Subhanallah

Apakah menyaksikan itu tidak berkehendakkan kita menurut Tauladan Muhammad?

Kenapa orang Nasrani yang mensyirikkan Allah boleh beramah mesra dengan manusia amnya, dan kenapa umat Islam hanya menurut semangat, nafsu bisikan syaitan?

Hendaklah ADA
dari Kalangan kamu
Sebahagian Umat
Yang menyeru Kepada Kebaikan, Kebajikan
dan Mencegah dari Maksiat dan Mungkar

Mereka itu lah Ummatan Wassatan

InshaAllah





Thursday, June 5, 2014

PENYELESAIAN - SETTLING

Hidup manusia dan Jin, bertujuan untuk mengabdikan diri kepada Allah. Demikian jika ada kesedaran bertuhankan Allah tanpa syirik. yakni kembali kepada Allah lah, walau apa saja yang menimpa diri, samada Bersyukur, atau beristigfar, inshaAllah


Yang ada Ilmu keyakinan kepada Allah, mudahlah untuk berserah Allah dan Bertawakkal kepada Allah, dalam setiap usaha Ikhtiarnya. Begitulah sekiranya DIRI kita IKHLAS menauhidkan Allah, barangsiapa yang memohon kepada Allah, Allah akan menyelesaikannya

Allahu Allahu Allah, Sesiapa pun yang belum Yakin, yang masih Was Was, yang masih berbolak balik hatinya, hendaklah meneruskan diri, menuntut Ilmu Tauhid, agar dapat Ilmunya, beroleh cara atau kaedah, agar tenang dan tenteram diri, berserah dan bertawakkal kepada Allaah


Petua untuk mengelak dari WAS WAS

Ingatlah Sebutan Paling Baik ialah, laailahaill'Allah, Nafikan selain Allah itu tidak berkuasa, Lemah, tidak dapat mempengaruhi dirimu. Rejamlah syaitan. beristigfarlah, dan berselawatlah. Ingat kata kata Saidina Ali bahawa Orang Mukmin itu, tidak berkata yang sia sia, tidak terpesona dengan wanita dan tidak terpesona dengan dunia, Itulah Hakikat hidup, itu juga yang di pesan, Janganlah semua perkara masuk ke hati kamu

HATI ialah Istana Allah, Jangan abai mengingat Allah, Jangan lalai menyebut Allah, semuga HIDUP lah hatimu, di penuhi Cahaya Allah

Ingat ya, Was was itu daripada Syaitan


Ilmu Menambah Baik diri
Ilmu ini jika kalian sudah dapat, dapatlah membantu kalian memperbaiki diri semuga dapat pula memperbaiki keluarga kalian.

Sekiranya Kalian belum yakin, belum Tahu, boleh lah menghubungi nuranugerah@hotmail.com dan boleh hubungi 0196313202/0132611778

InshaAllah ya, Janganlah mudah mempercayai Bisikan Syaitan, bisikan nafsu, itulah yang di tuntut agar kita IKHLAS menauhidkan Allah

InshaAllah ya

Wednesday, June 4, 2014

TAKDIR

MEMAHAMI TAKDIR
 
 
A.    PENGERTIAN TAKDIR
 
            Secara bahasa al-qadar berarti akhir dan batas dari sesuatu, maka arti kalimat: “menakdirkan sesuatu” adalah mengetahui kadar dan batasannya.

Adapun pengertian al-qadar (takdir) dalam syariat adalah keterkaitan ilmu dan kehendak Allah yang terdahulu terhadap semua makhluk (di alam semesta) sebelum Dia menciptakannya. Maka tidak ada sesuatupun yang terjadi (di alam ini) melainkan Allah telah mengetahui, menghendaki dan menetapkannya, sesuai dengan kandungan hikmah-Nya yang maha sempurna..

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: “Ketahuilah bahwa mazhab (keyakinan) para pengikut kebenaran adalah menetapkan (mengimani) takdir Allah, yang berarti bahwa Allah Ta’ala telah menetapkan takdir (dari) segala sesuatu secara azali (terdahulu), dan Dia ‘Azza wa jalla maha mengetahui bahwa semua itu akan terjadi pada waktu-waktu (tertentu), dan di tempat-tempat (tertentu) yang diketahui-Nya, yang semua itu terjadi sesuai dengan ketetapan takdir-Nya.


( Takdir kepada saya: Adalah Program Program Allah Yang Terdahulu, Berkembang mengikut Nafsu dan Akal Manusia, berdasarkan Ilmu dan Persangkaan - membuka peluang dan ancaman - samada Menauhidkan Allah atau Bertuhankan Nafsu yang menyukai Bisikan Syaitan)


Takdir dibagi menjadi 2 bagian.
 
1.      Takdir mubrom 
 
Takdir mubram merupakan ketentuan Allah swt. Terhadap makhluknya yang tidak dapat diubah lagi, contohnya adalah apa yang kafirin mengatakan Naturally happened - big bang dalam penciptaan, kepada siapa kamu di lahirkan, bukan kuasa kamu memilih, dan sebagainya. Firman Allah swt:
"sesungguhnya perintahnya dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "JADILAH!" maka terjadi". (QS yaasin ayat 82).
Langit, bulan bintang, cakrawala, bukanlah ada manusia boleh mengatur dan mengurusnya, kecuali Allah Subhanahu wataala. ( Namun akibat tangan manusialah membikin kerosakan di bumi, lalu lapisan ozon menipis, dan bumi semakin Panas)


2.      Takdir mu’alaq
 
Takdir ghair mubram atau takdir mu'alaq yaitu: ketentuan Allah swt. Terhadap makhluk-makhluknya yang masih boleh diubah dan diusahakan dengan sungguh-sungguh seperti contoh-contoh:

    1.ikhtar
ikhtiar yaitu berusaha dengan sungguh-sungguh, karena Allah swt telah memberikan akal dan fikiran serta Nafsu, untuk menimbang, memilih mana yang baik mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Kita diberikan kemiskinan dan kesusahan, maka kita wajib ikhtiar dan berusaha, bukan hanya berpangku tangan. Hasil dari usaha ini niscaya akan Allah berikan kepada kita.
Sebagai mana firman Allah:
"Dan katakanlah hai (muhamad) "bekerjalah kamu semua. Maka Allah dan rasulnya serta orang-orang mukmin akan melihat hasil pekerjaanmu". (QS At taubah ayat 105).

         Segala yang diperlukan oleh kita selaku umat manusia, tidak akan datang sendiri, tetapi harus diusahakan dengan sungguh-sungguh. Miskin bisa kaya apabila mau bekerja, bodoh bisa pandai manakala mau belajar, sakit bisa sembuh manakala mau berobat. Karena Allah tidak akan merubah nasib seseorang jika kita tidak mau merubahnya sendiri.
Allah berfirman:
"sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib satu kaum kepada kejahatan, sehingga mereka itu merubah halatuju diri mereka sendiri sendiri." (QS. at Ra'd ayat 11)
 
     2.tawakkal
 
Tawakkal yaitu menyerahkan sesuatu urusan kepada Allah swt, setelah kita berusaha dengan sungguh-sungguh sebagai mana mestinya.
Apabila kita telah berikhtiar tetapi hasilnya tetap tidak diperoleh, kita tidak boleh frustasi atau putus asa, tetapi harus tetap bertawakkal. Karena Allah sangat mencintai kepada orang-orang bertawakkal.
Firman Allah swt:
kemudian apabila kamu sudah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah." 
(QS. ali imran ayat 159)
 
 
B.     PERBEDAAN MEMAHAMI TAKDIR
 
1. Golongan Jabariyah
Mereka mengatakan seorang hamba terpaksa (dikendalikan) dalam perbuatan dan tindakan-nya. Manusia tidak memiliki kehendak dan kemampuan.

2. Golongan Qadariyah
Mereka mengatakan seorang hamba mempunyai kehendak, kemauan dan keinginan sendiri tanpa ada campur tangan kehendak dan kekuasaan Allah. Hamba itu sendirilah yang menciptakan perbuatan tersebut. Bahkan ada di antaramereka yang mengatakan bahwa Allah Ta'ala tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh manusia kecuali setelah terjadi.

3. Ahlussunnah wal Jama’ah
            Mereka yang beriman, sehingga diberi petunjuk oleh Allah untuk menemukan kebenaran yang telah diperselisihkan. Dalam masalah ini mereka menempuh jalan tengah dengan berpijak di atas dalil syar’i dan dalil ‘aqli. Mereka berpendapat bahwa perbuatan yang dijadikan Allah di alam semesta ini terbagi atas dua macam:

1.Perbuatan yang dilakukan oleh Allah Ta'ala terhadap makhlukNya. Dalam hal ini tidak ada pililhan dan kekuasaan bagi siapapun. Seperti turunnya hujan, tumbuhnya tanaman, kehidupan, kematian, sakit sehat dan banyak contoh lainnya yang dapat disaksikan pada makhluk Allah. Hal seperti ini tentu saja tak ada kekuasaan dan kehendak bagi siapapun kecuali bagi Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.

2.Perbuatan yang dilakukan oleh semua makhluk yang mempunyai kehendak. Perbuatan ini terjadi atas dasar keinginan dan kemauan pelakunya karena Allah menjadikannya untuk mereka. Sebagaimana firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):
“Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapayang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” (Al-Kahfi: 29)
 Bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.” (At-Takwir:28).
Allah Ta'ala berfirman (yang terjemahannya)
Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada orang yang menghendaki akhirat.” (Ali-Imran: 152). 
 
Manusia bisa membedakan antara perbuatan yang terjadi karena kehendaknya sendiri dan yang terjadi karena terpaksa. Sebagai contoh, orang yang dengan sadar turun dari atas rumah melalui tangga,ia tahu kalau perbuatannya itu atas dasar pilihan dan kehendaknya sendiri. Lain halnya kalau ia terjatuh dari atas rumah,ia tahu bahwa hal tersebut terjadi bukan atas keinginannya. Dia dapat membedakan antara kedua perbuatan ini, yang pertama atas dasar kemauannya dan yang kedua tanpa kemauannya. Dan siapa pun mengetahui perbedaan ini. Atas Izin Allah berlaku apa apa saja itu
 
Silakan mendalami Ilmu tentang Qada dan Qadar, serta sehingga mengetahui Usul Kejadian, agar beroleh tenang dan tenteram dengan Allah, Tiada daya maupun upaya kecuali Allah bersama, subhanallah

Tuesday, June 3, 2014

Tangan Sendiri

Sesungguhnya Allah telah mengurniakan (rahmatNya) kepada orang yang beriman, setelah Ia mengutuskan dalam kalangan mereka seorang Rasul dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (kandungan Al-Quran yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya), dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajar mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum Syariat). Dan sesungguhnya mereka sebelum (kedatangan Nabi Muhammad) itu adalah dalam kesesatan yang nyata.

 Dia lah yang telah mengutuskan dalam kalangan orang-orang (Arab) yang Ummiyyin, seorang Rasul (Nabi Muhammad s.a.w) dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya), dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajarkan mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum syarak). Dan sesungguhnya mereka sebelum (kedatangan Nabi Muhammad) itu adalah dalam kesesatan yang nyata.


Sifat manusia manusia di sekelingnya di masa itu

 (Azab seksa) yang demikian itu ialah disebabkan perbuatan yang - telah dilakukan oleh tangan kamu sendiri. Dan (ingatlah), sesungguhnya Allah tidak sekali-kali berlaku zalim kepada hamba-hambanya."

Maka bagaimana halnya apabila mereka ditimpa sesuatu kemalangan disebabkan (kesalahan) yang telah dibuat oleh tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami tidak sekali-kali menghendaki melainkan kebaikan dan perdamaian (bagi kedua pihak yang berbalah)". 

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mereka-reka perkara yang dusta terhadap Allah, atau orang yang berkata: "Telah diberi wahyu kepadaku", padahal tidak diberikan sesuatu wahyupun kepadanya; dan orang yang berkata: "Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang yang zalim itu dalam penderitaan "sakratul-maut" (ketika hendak putus nyawa), sedang malaikat-malaikat pula menghulurkan tangan mereka (memukul dan menyeksa orang itu) sambil berkata (dengan menengking dan mengejek): "Keluarkanlah nyawa kamu (dari tubuh kamu sendiri); pada hari ini kamu dibalas dengan azab seksa yang menghina (kamu) sehina-hinanya, disebabkan apa yang telah kamu katakan terhadap Allah dengan tidak benar, dan kamu pula (menolak dengan) sombong takbur akan ayat-ayat keteranganNya".


Allahu Al Alim bertanya dab bercerita:

 (Apakah yang ditunggu-tunggu oleh mereka yang tidak beriman itu?) Mereka tidak menunggu melainkan kedatangan malaikat (yang akan mencabut nyawa mereka), atau kedatangan azab Tuhanmu (yang akan membinasakan mereka). Demikianlah juga yang dilakukan oleh orang kafir yang terdahulu daripada mereka (lalu dibinasakan); dan (sebenarnya) Allah tidak menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri.


Janganlah Menyesal kemudian ya

Pada hari lidah mereka dan tangan mereka serta kaki mereka menjadi saksi terhadap diri mereka sendiri, tentang segala yang mereka lakukan. 

Dan (ingatkanlah) perihal hari orang-orang yang zalim menggigit kedua-dua tangannya (marahkan dirinya sendiri) sambil berkata: "Alangkah baiknya kalau aku (di dunia dahulu) mengambil jalan yang benar bersama-sama Rasul?


Ingat ya

Dan apabila Kami beri manusia merasai sesuatu rahmat, mereka bergembira dengannya (sehingga lupa daratan); dan jika mereka ditimpa sesuatu bencana disebabkan apa yang telah dilakukan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka berputus asa. 


 Cubalah telitikan, di manakah kedudukan diri kamu masing masing, semuga dapat memperbaiki diri masing masing ke arah lebih baik, bermohonlah kepada Allah, semuga di kurniakan kemudahan dan keselamatan

InshaAllah