image

image

Thursday, August 1, 2013

Golongan Manusia

Yang Ikhlas

Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya);  ia pula menjadi petunjuk bagi orang yang bertaqwa; Iaitu orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan juga orang yang beriman kepada Kitab "Al-Quran" yang diturunkan kepadamu (Wahai Muhammad), dan Kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadamu, serta mereka yakin akan (adanya) hari akhirat (dengan sepenuhnya). Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang berjaya.


Yang Munafik dan Yang Kafir

Sesungguhnya orang kafir , sama sahaja kepada mereka: sama ada engkau beri amaran kepadanya atau engkau tidak beri amaran, mereka tidak akan beriman.  (Dengan sebab keingkaran mereka), Allah mematerikan atas hati mereka serta pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutupnya; dan bagi mereka pula disediakan azab seksa yang amat besar.

Dan di antara manusia ada yang berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat"; padahal mereka sebenarnya tidak beriman.  Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang yang beriman, padahal mereka hanya memperdaya dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyedarinya. 

Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).

 Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat bencana dan kerosakan di muka bumi", mereka menjawab: " Sesungguhnya kami orang yang hanya membuat kebaikan".  Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang itu telah beriman". Mereka menjawab: "Patutkah kami ini beriman sebagaimana berimannya orang bodoh itu?" 

Ketahuilah! Sesungguhnya merekalah orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui (hakikat yang sebenarnya). Dan apabila mereka bertemu dengan orang yang beriman, mereka berkata: " Kami telah beriman ", dan manakala mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka berkata pula:" Sesungguhnya kami tetap bersama kamu, sebenarnya kami hanya memperolok-olok (akan orang yang beriman)". 
Allah (membalas) memperolok-olok, dan membiarkan mereka meraba-raba dalam kesesatan mereka (yang melampaui batas itu).  Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan meninggalkan petunjuk; maka tiadalah beruntung perniagaan mereka dan tidak pula mereka beroleh petunjuk hidayah.

Mereka (seolah-olah orang yang) pekak, bisu dan buta; dengan keadaan itu mereka tidak dapat kembali (kepada kebenaran). 


Karakteristik paling menonjol dari orang kafir adalah bahwa mereka tidak punya keinginan untuk membangun kesedaran mengenai Allah SWT. Dengan demikian, mereka yang dalam keadaan ini dengan mudahnya menghindari perintah-perintah Allah, mereka mengembangkan prinsip-prinsip moral dan cara berpikirnya sendiri berlawanan dengan al-Qur’an.
 
Meskipun ada al-Qur’an (satu-satunya petunjuk jalan yang lurus bagi umat manusia) orang kafir ini justru mengabaikan atau berpaling dari sumber kebijaksanaan yang sangat berharga ini dan kembali pada kemampuan berpikir mereka sendiri yang terbatas itu dalam menentukan bagaimana caranya agar hidup mereka itu jadi berguna.
Sikap pemikiran yang primitif dalam mengatur hidupnya tidak dapat diganggu gugat dengan adanya al-Qur’an, ia bertegas dengan apa yang didapatnya dari nenek moyang mereka. Orang kafir menganggap bahwa peraturan yang sudah umum dilaksanakan di kalangannya itulah yang paling benar, meskipun di al-Qur’an hal itu adalah suatu hal yang salah dan menyimpang
Pesanan Allah

Wahai sekalian manusia! Beribadatlah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dan orang yang terdahulu daripada kamu, supaya kamu (menjadi orang yang) bertaqwa. 

Ikhlas adalah mereka yang Lailahaillallah
Subhanallah wahdahu laa syarikalah