image

image

Sunday, September 6, 2009

naSIHAT - FIkirKAN

................. berkenaan isu-isu yang telah terlanjur terdengar tentang fitnah-fitnah yang menyebar, maka bagaimana sikap kita terhadap jamaah persatuan yang di tuduh sesat itu. Apakah benar tuduhan bahawa mereka adalah ahlul bid’ah, bolehkan kita mengambil ilmu dari mereka, misalnya dari tulisan-tulisan mereka.

Jawaban:

Ikhwani fillah rahimakumullah, terutama bagi yang bertanya tentang masalah ini.
Yang ingin kami sampaikan kepada saudara, yang pertama bahwa hendaknya
anda bertakwa kepada Allah azza wa jalla di dalam mengambil ilmu. Artinya
ambillah dari orang-orang yang kita percaya dari keilmuan mereka, manhaj dan
aqidah mereka.

Kemudian yang kedua, bahwasanya yang wajib anda pelajari adalah bahwa
hendaknya anda belajar ilmu yang banyak. Anda mempelajari ilmu ini dengan
benar dalam masalah aqidah, dalam masalah manhaj, dalam masalah muamalah
dan lain-lain sebagainya.
Insya Allah dengan bekal ilmu yang anda miliki anda akan bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Dengan demikian, apabila anda melihat suatu buku dari siapapun bukunya, entah dari jamaah persatuan ini atau yayasan itu atau dari hizbi yang mana ataupun yang mana. Maka apabila seseorang memiliki ilmu, dia akan mengetahui arah pembicaraan yang ada di dalam kitab itu.
Oleh karena itu yang ingin saya sampaikan kepada –terutama baik yang hadir saat ini maupun yang mengikuti pengajian ini- hendaknya kalian betul-betul belajar aqidah yang benar, manhaj yang benar dari orang-orang yang bisa dipercaya. Dengan demikian anda bisa mengetahui apabila mendengar suatu pembicaraan ke arah mana pembicaraan itu.
Seorang yang berilmu akan tahu, mana orang yang sururi, mana yang bukan sururi, mana yang ahlul bid’ah asy’ari mana yang bukan asy’ari, mana yang maturidi mana yang bukan maturidi, mana yang mengajak kepada wala kepada yayasan mereka mana yang tidak mengajak untuk wala kepada yayasan mereka. Ini, apabila seseorang memiliki ilmu, dia akan mengetahuinya.

Adapun jamaah persatuan yang dituduh sesat seperti yang anda sebutkan dalam kaitan ini, seperti As-S***a, kami mengatakan yang sebenarnya kepada yang bertanya ini bahwa ,dengan ilmu yang anda miliki, anda bisa menilai apa yang mereka kerjakan.
Karena tidak ada suatu jamaah persatuan pun yang kita lihat di zaman ini yang murni
seratus persen bersih dari hal-hal seperti hizbiyah atau pembelaan terhadap
suatu kelompok tertentu, ini tidak lepas dari itu semuanya. Kecuali hanya sedikit
–satu dua diantara itu- maka dari itu, apabila – jamaah persatuan itu tatkala mereka memberikan ilmu atau memberikan bantuan atau memberikan yang lainnya dengan tekanan, maka anda wajib menolaknya. Apabila ada tekanan. Tapi selama itu bersifat bantuan yang insya Allah tidak mengganggu aqidah anda, tidak mengganggu manhaj anda dan anda bisa berjalan berdakwah dengan benar atau mendapat ilmu dengan benar, maka sebatas itu anda boleh membaca kitab mereka. .


Boleh membaca kitab mereka, selama kitab mereka selamat dan bantuan-bantuan
yang mereka berikan tidak ada tekanan. Dan dengan belajar insya Allah anda
akan bisa mengetahui mana yang haq dan mana yang batil, mana yang sururi
dan mana yang bukan sururi.
Kami pun tidak lepas dari tuduhan-tuduhan itu, tapi kami yakin bahwa yang menuduh kami seperti itu adalah orang-orang yang hasad kepada kami, yang dengki kepada kami. Kemudian mereka mendatangkan bukti-bukti yang tidak bisa membedakan mana yang mahad Al-Irsyad dan mana yang disebut organisasi atau jam’iyah Al-Irsyad. Kami pun terkena dengan fitnah-fitnah seperti ini, tetapi kami tetap berjalan. Sebagaimana dikatakan oleh pepatah dalam bahasa Arab: ‘anjing terus menggonggong dan kafilah tetap berjalan’.
Ini peribahasa dari bahasa Arab.
Kita banyak disibukkan oleh hal-hal seperti ini di dalam berdakwah. Mereka
memfitnah dengan fitnahan-fitnahan yang tidak benar, yang hanya hasad dan
dengki yang ada pada mereka dan tidak terbukti.
Kalaupun ada satu hal dua hal yang mungkin seorang manusia bisa saja dia melanggar, maka kami katakan bahwa kita pun manusia biasa, kita bukan malaikat. Dan yang jelas kita tidak ridha terhadap kesalahan, kita tidak ridha kepada kemungkaran, kita tidak ridha kepada hizbiyah, tetapi kita berkewajiban untuk berdakwah kepada manusia agar mereka berjalan kepada jalan yang benar.

Maka fitnahan-fitnahan seperti ini hendaknya anda tabayyun kepada orangnya.
Hendaknya anda mendengar dan tabayyun kepada orang yang disebutkan
namanya atau jamah persatuan yang disebutkan.

Intinya bahwa saya ingin nasihatkan kepada anda agar anda tidak banyak disibukkan oleh hal-hal seperti ini, yang membuat anda nanti tidak mempunyai ilmu dan akhirnya anda tidak bisa mendapatkan ilmu dari siapapun.
Intinya anda belajar ilmu, insya Allah anda bisa membedakan mana yang haq mana yang batil.
Tapi ketahuilah bahwasanya kitapun harus mengetahui, seperti jamaah persatuan yang anda sebutkan ini, mereka orang Muslimin. Kalau mereka salah kita ingatkan. Kita berkewajiban untuk mengingatkan. Kalau kita sudah mengingatkan, mereka tetap berjalan kepada jalannya, kita terlepas dari hal itu.
Tapi kita tidak bisa kemudian mengatakan kepada mereka, kita tidak boleh salam kepada mereka, kita harus bara’ seperti bara’-nya seorang Muslim kepada orang kafir. Tidak demikian. Itu bukan manhajnya para salaf.
Kita wajib menasihati kepada mereka dan mengajak mereka kembali kepada jalan yang benar.

No comments:

Post a Comment